Pembuatan Bibit F1 dan F2 Jamur Tiram (alat)

Anda ingin membuat bibit F1 atau bibit F2 jamur tiram? sebetulnya cara pembuatannya sangat mudah, tidak jauh berbeda dengan membuat baglog jamur tiram. Aku yakin kalau Anda sudah bisa membuat baglog jamur tiram, pasti membuat bibit F1 jamur tiram juga akan mudah.

Bibit jamur, Bibit Botolan, Jamur Tiram, bibit F2, Bibit Bogor, Tiram Shimeji, Tiram Unggul

Hal yang perlu Anda ketahui sebelum membuat bibit jamur tiram yaitu bahwa bibit sangat menentukan tahap-tahap selanjutnya. Bila Anda membuat bibit F1 jamur tiram, maka tahap pembuatan F2 jamur tiram, pembuatan baglog jamur tiram atau bahkan perawatan saat growing dipengaruhi kualitas bibit F1 jamur tiram tersebut.

Tentu menulis artikel “Pembuatan Bibit F1 dan bibit F2 Jamur Tiram” ini sangat mudah bila dibandingkan praktek membuat bibit jamur itu sendiri. Jadi Aku Harap Anda tetap berlatih mengasah keterampilan inokulasi Anda. Jangan protes kalau tidak bisa yah.. 🙂

Baiklah, aku mulai prosedur pembuatan bibit jamur tiramnya:

Langkah awal, persiapkan dulu alat-alatnya. Standarnya, alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat bibit jamur tiram yaitu Autoklaf, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), tabung dan gelas ukur, alat-alat tanam, bunsen dan keranjang-keranjang. Alat-alat ini ideal untuk membuat bibit, tapi tentu saja harganya selangit…

autoklaf, autoclave, alat sterilisasi, sterilisasi bibit, alat autoklaf

Autoklaf

Aku coba baca isi pikiran Anda… Aha… Anda ingin yang skala rumah tangga yah?? Baiklah, Berikut ini alat-alat yang bisa digunakan untuk membuat bibit jamur skala rumah tangga:

  1. Presto, alat ini sebagai penganti autoklaf. sebenernya kalau Anda bisa beli autoklaf bekas, tetap akan lebih baik memakai autoklaf.
  2. Enkas atau wadah kaca, alat ini sebagai pengganti LAFC. Mudah kok cara membuatnya. Anda bisa gunakan akuarium sebagai enkas. Atau bila Anda pernah punya anak atau lihat bayi tetangga yang baru lahir tentu tahu baby box yang di rumah sakit untuk bayi prematur, buatlah desainnya seperti itu.
  3. Tabung dan gelas ukur, kalau yang ini tidak bisa diganti yah, beli saja 1 atau 2 sudah cukup untuk selamanya (kalau tidak pecah hehehe…). Tabung gelas ini digunakan untuk menakar bahan, tapi… tampaknya alat-alat ini tidak diperlukan untuk pembuatan bibit F1 dan F2 jamur tiram deh. Kalau membuat bibit PDA sih iya… hehehe… ya anggap saja pengetahuan 🙂
  4. Alat-alat tanam, ini juga mutlak diperlukan! tapi cuma perlu sudip saja kok untuk membuat bibit jamur tiram. Jika Anda sudah bisa membuat baglog jamur tiram tentu punya alat ini.
  5. Lampu spiritus, alat ini sebagai penganti bunsen. Bunsen berfungsi untuk mensterilisasi spatula sebelum penetrasi ke dalam botol saat memindahkan bibit dari bahan tanam ke media calon bibit jamur tiram. Sebenarnya bunsen itu ya lampu spiritus, tapi harganya bisa 35-40rb per pcs kalau beli di toko kimia. Kalau membuat sendiri lampu spiritus dari botol bekas akan lebih murah, bahkan bisa tanpa mengeluarkan biaya…
  6. Keranjang-keranjang, ini opsional saja. Tapi dengan adanya keranjang pekerjaan Anda jadi lebih rapi dan tidak memakan tempat. Pilih keranjang yang sesuai kebutuhan, tidak harus mahal 🙂

Yup, itulah alat-alat yang harus Anda siapkan sebelum mulai membuat bibit jamur tiram. Silahkan kumpulkan dahulu sebelum aku mulai menulis artikel lagi tentang bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bibit F1 dan F2 jamur tiram. Semoga artikel ini dapat membantu, bila belum puas bisa cari lagi di google.. 🙂

Buku Bisnis Jamur Tiram Terbitan IPB Press

buku budidaya jamur tiram terbitan IPB PressSaat ini permintaan jamur tiram di Indonesia meningkat tajam. Permintaan bukan saja datang dari pasar domestik, tetapi juga ekspor ke berbagai negara. Kesempatan inilah yang membuka peluang bisnis budidaya jamur tiram. Peluang bisnis bukan saja dari budidaya, namun peluang juga terbuka untuk pebisnis yang kreatif dengan membuat berbagai olahan jamur tiram. Olahan berbahan dasar jamur tiram antara lain: jamur tiram krispi, sate jamur tiram, kripik jamur tiram, abon jamur tiram, nugget jamur tiram, dll.

Buku ini memberi penjelasan kepada pembaca tentang peluang agribisnis jamur tiram. Didalamnya diuraikan tahapan-tahapan awal dimulai dari pembuatan biakan murni hingga akhir budidaya secara runut. Selain itu buku ini memberikan beberapa resep cara mengolah makanan berbahan jamur tiram dan lokasi alamat para petani di daerah pulau jawa. Untuk meningkatkan semangat berbudidaya jamur tiram, dilampirkan pula profil pengusaha sukses dalam skala rumah tangga.

Baca lebih lanjut

Jual Autoklaf Gas Ukuran Kecil

Autoklaf04

Gambar diatas adalah ilustrasi, produk sebenarnya dalam kondisi baru

Kami membantu menyediakan alat Autoklaf untuk keperluan sterilisasi media bibit jamur, atau usaha masakan tulang lunak dengan spesifikasi:

Baca lebih lanjut

Kumbung: Rumah Produksi Jamur

Kumbung merupakan suatu bangunan yang disiapkan untuk memproduksi atau membudidayakan jamur pangan komersial. Bangunan ini pada umumnya terbuat dari bambu dengan dinding anyaman (gedeg) dan atap daun kelapa (ateup). Bangunan terdiri dari beberapa ruangan yang difungsikan dengan kegiatan yang berbeda, diantaranya:

Ruang Persiapan

Ruangan ini dipersiapkan untuk kebutuhan pembuatan media tanam. Kegiatan pada ruang persiapan antara lain pengayakan, pencampuran, pewadahan, dan sterilisasi. Ruangan ini dapat pula sebagai tempat menyimpan bahan mentah seperti serbuk gergaji, bekatul, kapur dan gips. Namun apabila skala produksi sudah dapat dikatakan besar, sebaiknya bahan baku ditempatkan pada ruang tersendiri.

Ruang Inokulasi

Ruangan ini digunakan untuk menanam bibit jamur pada media tanam atau baglog. Disain ruang inokulasi harus dibuat agar mudah dibersihkan dan disterilisasi untuk mencegah kontaminasi oleh organisme lain. Ruang inokulasi sebaiknya tidak terdapat banyak ventilasi. Ventilasi yang ada akan lebih baik jika dilengkapi kawat kassa untuk mencegah masuknya serangga dan debu yang dapat membawa kontaminan (penyebab kontaminasi). Ruangan ini disterilisasi secara berkala dengan menyemprotkan larutan formalin 2% ke seluruh bagian ruangan.

Ruang Inkubasi

Ruang inkubasi digunakan untuk penyimpanan baglog setelah ditanam bibit. Inkubasi dimaksudkan untuk menumbuhkan misellium jamur sebelu dipindahkan ke ruang produksi atau growing. Apabila misellium telah menutupi seluruh bagian baglog, pemindahan ke ruang produksi dapat dilakukan. Ruangan ini sebaiknya diatur pada suhu 22-28oC dan kelembapan 60-80%.

Ruang Penanaman / Produksi / Growing

Ruang ini digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur dan biasanya baglog-baglog yang akan ditumbuhkan disusun pada rak-rak. Kondisi ruang penanaman diatur pada kisaran suhu 16-22oC dan kelembapan 60-80%. Pengaturan kelembapan dan suhu optimum bagi pertumbuhan jamur diperlukan alat sprayer atau pengkabut.

Ruang Pembibitan

Ruang ini digunakan khusus untuk memproduksi bibit. Ruang ini merupakan ruang opsional atau sesuai kebutuhan dan keberadaannya akan lebih efektif bila skala produksi jamur sudah besar. Bagi petani skala kecil, ruang pembibitan tidak begitu penting.